Drama
saeguk ini adalah adaptasi dari drama china Bubujingxing / Scarlet Heart, yang
juga diambil dari novel karya Tong Hua berjudul sama. Secara garis besar inti
ceritanya sama, tetapi disesuaikan dengan sejarah masing-masing negara,
sehingga ada beberapa yang berbeda. Awalnya Ann kurang yakin untuk mendownload
Scarlet Heart Ryeo, karena kurang yakin sama akting para pemainnya (selain Lee
Jun Ki), karena para aktor dan aktrisnya masih muda-muda dan beberapa dari grup
Idol. Berdasarkan pengalaman menonton drama yang pemainnya dari grup Idol itu
rada-rada trauma karena akting mereka yang kurang bagus, terlalu kaku, membuat
cerita dramanya jadi membosankan, seperti To beautiful to you, Bel Ami, Dream
High 2, dll. Belum lagi gara-gara Bel Ami, Ann ngga seberapa suka sama
aktingnya IU. Tetapi akhirnya Ann memberanikan diri membuang kuota untuk
mendownloadnya, beberapa minta di teman juga, dan Ann menyesal… menyesal kenapa
nggak mendownload drama ini dari dulu… Bagus banget… Baper banget… sama seperti
versi chinanya. Bahkan kalau menurutku, versi korea jauh lebih bagus dari versi
china karena konfliknya lebih dalam, tidak hanya sekedar kecemburuan para istri
pangeran dan perebutan tahta biasa. Berikut synopsis dan cast nya.
Cast:
IU as Go
Ha Jin (present) / Hae Soo (past)
Prince:
Lee Jun
Ki as Wang So (prince 4 / king Gwangjong)
Kang Ha
Neul as Wang Wook (prince 8 / Daejong Wook)
Hong Jong
Hyun as Wang Yo (prince 3 / king jungjong 1)
Kim San
Ho as Wang Mu (Prince 1 / crown prince / king hyejong)
Yoon Sun
Woo as Wang Won (prince 9 / prince hyoeun)
Baek Hyun
EXO as Wang Eun (prince 10 / prince gwangjuwon)
Nam Joo
Hyuk as Baek Ah (Prince 13 / Ahnjong Wook)
Ji Soo as
Wang Jung (Prince 14 / kaisar moonwon)
Royal
Family:
Jo Min Ki
as Taejo Wang Geon
Park Ji
Young as Ratu Yoo (Queen Shinmyungsoonsung From Chungju clan)
Jung
Kyung Soon as Ratu Hwangbo (Queen shinjung from hwangju)
Princes’
lovers:
Kang Han
Na as Yeon Hwa (Queen Daemok)
Park Shi
Eun as Lady Hae
Z.Hera as
Park Soon Deok
Jin Ki
Joo as Chae Ryung
Soo Hyun
SNSD as Woo Hee (putri terakhir hubekje)
Lain2:
Kim Sung
Kyun as Choi Ji Mong (Shaman)
Sung Dong
Il as jendral Park Soo Kyung
Woo Hee
Jin as Court Lady Oh Soo Yeon
Synopsis:
Go Ha Jin
duduk di tepi danau yang ramai. Dia baru putus dengan pacarnya yang selingkuh
dengan sahabatnya sendiri. Dia pun sedang terlilit hutang. Di sana dia bertemu
seorang gelandangan. Tiba-tiba ada seorang anak kecil yang jatuh ke danau. Ha
Jin pun menolongnya. Anak itu selamat tetapi dia tenggelam. Saat itu sedang
gerhana matahari. Lalu nampak seorang pria berkuda melewati langit yang mulai
menghitam oleh gerhana.
Tiba-tiba
saja Ha Jin muncul dari dalam air, tetapi dia sudah tidak berada di danau,
melainkan di dalam pemandian para pangeran. Sialnya, para pangeran sedang
mandi. Seorang dayang (Chae Ryung) menarik Ha Jin keluar sebelum diserbu para
pangeran. Ha Jin bingung, dia di mana? Dia pikir dia sudah mati dan sedang
berada di akhirat. Ia pun lalu pingsan dan kepalanya menghantuk batu.
Tetapi
rupanya Ha Jin belum mati dan dia tidak sedang berada di akhirat, namun dia
juga tidak sedang berada di Seoul. Dia terdampar di masa Goryeo, ketika Taejo
Wang Geon pertama kali membangun dinasti baru tersebut. Dan dirinya bukan lagi
Go Ha Jin, melainkan Hae Soo, sepupu dari Lady Hae yang merupakan istri
pangeran 8 Wang Wook. Awalnya Hae Soo ketakutan, kemudian Wook menenangkannya.
Singkat
cerita, Hae Soo belajar menjalani hidup di dalam istana Goryeo. Secara tak
sengaja dia bertemu dengan Wang So, pangeran 4 yang dijuluki anjing serigala
karena kekejamannya dalam membunuh. Ia bertemu So ketika hendak mengejar pria
yang mirip dengan pria gelandangan di Seoul dulu, yang adalah seorang Shaman
bernama Choi Ji Mong, lalu Soo hampir tertabrak oleh kuda So. So menarik
punggung Soo naik ke atas kudanya, tetapi kemudian membuang Soo begitu saja.
Soo
bertemu dengan para pangeran. Sebenarnya dia berusaha sembunyi agar tidak
ketahuan karena dia dituduh sudah mengintip pangeran mandi. Tetapi akhirnya dia
ketahuan oleh Wang Eun, Pangeran 10 yang tingkahnya seperti anak kecil. Bahkan
Soo dan Eun berkelahi sampai Eun bonyok. Gara-gara perkelahian itu, Eun jadi
jatuh cinta kepada Soo. Selain itu, Soo juga berteman dengan pangeran2 lainnya
(kecuali Yo dan Won).
Sementara
itu Wang So yang dulunya diadopsi oleh keluarga Lady Kang, memutuskan untuk
tinggal di Songak (istana). Wajahnya bercodet karena waktu kecil ibunya, Ratu
Yoo tak sengaja melukainya saat mengancam Raja agar tidak nikah lagi. Ratu Yoo
membenci So yang dianggap sebagai anak pembawa sial, malah sangat menyayangi
kakak So, Yo dan juga Jung adik Soo. Yo dipersiapkan untuk menggulingkan tahta
putra mahkota Mu. Di sini kita bisa melihat betapa tragis dan kasihannya Wang
So, si anak terbuang. Awalnya ia hidup di luar istana, tinggal di rumah Wook.
Tetapi setelah malam ritual pengusiran setan, di mana Yo berencana membunuh Mu
dengan pembunuh bayaran, So terluka karena pura-pura menjadi Mu dan Raja pun
terkesan dengan kesetiaannya, So akhirnya bisa tinggal di istana.
Awalnya
Soo dan So bermusuhan, sejak pertemuan di pasar, kemudian saat Soo tak sengaja
melihat luka di wajah So dan Soo mengambil tusuk konde So yang jatuh. Sejak itu
So selalu mengancam akan membunuh Soo. Itu membuat Soo sedih. Tetapi lama
kelamaan mereka pun berteman, karena So takjub pada Soo yang tidak takut
padanya, seperti orang-orang lain. Pada episode-episode awal mereka memang
murni berteman, karena Soo sedang jatuh cinta diam-diam kepada Wook, juga
sebaliknya, namun mereka tak bisa mengekspresikan perasaan itu karena tidak
enak kepada istri Wook, Lady Hae. Namun sebenarnya Lady Hae sudah tahu kalau
mereka saling mencintai. Akhirnya ketika Lady Hae hendak meninggal, ia memberi
wasiat agar Wook menikahi Soo. Lady Hae meninggal di atas punggung suaminya
dengan damai dan bahagia. Wook pun baru sadar kalau selama ini dia sebenarnya
mencintai istrinya, dia awalnya mengira perasaan itu sebagai rasa terima kasih,
tetapi ternyata itu cinta dan itu sudah terlambat. Oleh karena itu, ia pun
tidak ingin menyia-nyiakan cinta Hae Soo. Sejak Lady Hae meninggal, Soo jadi
bersahabat dengan Baek Ah, sering minum-minum bareng. Karena Baek Ah sebenarnya
mencintai Lady Hae, tapi tak terbalas. Dulu awalnya dia membenci Soo karena
dianggap hendak merebut suami Lady Hae. Tetapi akhirnya mereka bersahabat
hingga akhir hayat.
Kekacauan
terjadi setelah Lady Hae meninggal. Soo disuruh kawin sama kakek-kakek beranak
banyak. Otomatis semua pangeran berusaha mencegahnya sampai membawa lari Hae
Soo. So yang tidak suka ikut campur pun akhirnya turun tangan juga. Ternyata
yang mau kawin sama Soo itu adalah ayah mereka sendiri, Taejo Wang Geon. Hal
itu terjadi karena desakan keluarga paman Soo yang serakah. Meskipun So
membeberkan kejahatan paman Soo, raja tetap hendak menikahi Soo. Akhirnya Soo
melukai tangannya sendiri, karena gadis dengan bekas luka tidak bisa menjadi
istri raja. Akhirnya raja pun membatalkan pernikahan, tetapi menghukum Soo
menjadi dayang istana di bawah departemen Damiwon, yang mengurus kosmetik dan
teh untuk keluarga kerajaan.
Suatu
hari ketika Eun ultah, Soo membuat perayaan dan menyanyi, saat itu So mulai
tertarik padanya, namun dia masih mengelak. Lalu Eun yang mabuk diprovokasi Yo
untuk meminta So melepas topengnya. Semua merasa ngeri melihat luka So. So
marah, terutama kepada Soo yang menatapnya kasihan. Soo berusaha minta maaf
sampai membuatkan teh kesukaan masing-masing pangeran, tetapi So tetapi tidak
mau memaafkan, padahal dia sudah memaafkan Eun.
Goryeo
sedang dilanda kekeringan. Raja hendak membuat ritual hujan, tetapi Mu yang
seharusnya memimpin, sedang berada di medan perang. Sebenarnya itu adalah
taktik Yo dan ibunya supaya Yo yang memimpin. Tetapi So ternyata yang terpilih
untuk memimpin ritual. Namun karena wajah yang buruk, rakyat menolaknya. So
merasa terhina dan jatuh kepercayaan dirinya. Esoknya ketika Yo hendak memimpin
ritual, tiba-tiba So datang, tanpa topeng, dan tidak ada luka mengerikan di
sana. Ternyata Soo yang menyamarkan luka So dengan teknik kosmetiknya. So pun
berhasil memimpin ritual dan hujan turun. Tiba-tiba Soo mendapatkan penglihatan
tentang Gwangjong, raja ke 4 Goryeo yang terkenal kejam karena membunuh
saudara-saudaranya dan orang-orang kepercayaannya. Dan dia melihat Wang So
sebagai Gwangjong yang mengerikan itu. Soo bergidik ketakutan.
Karena hujan
turun, raja memberikan hadiah antara liburan pegawai kerajaan atau pernikahan
kerajaan. Dan ternyata Raja berencana mengadakan pernikahan kerajaan. Wang Eun
akan menikah dengan putri jendral park, Park Soon Deok. Eun terkejut dan
menolaknya, karena dia mencintai Hae Soo. Namun akhirnya terpaksa menerima agar
tidak dibunuh Raja. Sementara itu hadiah untuk So yang sudah berhasil memimpin
ritual adalah Hae Soo. So ingin Soo berada di sisinya, membantunya, juga karena
kini dia sudah jatuh cinta kepada Soo. Meskipun Soo bilang kalau dia sudah
punya pria idaman lain (waktu itu dia sudah pacaran sama Wook), So tidak
peduli, selama pria itu bukan Baek Ah, adik kesayangannya.
Eun pun
akhirnya menikah (terpaksa) dengan Soon Deok, sementara Seon Deok bahagia karena
dia mencintai Eun. Awalnya pernikahan itu nyaris berantakan karena Eun tidak
mau keluar kamar, tetapi setelah dibujuk oleh Soo, Eun pun mau menikah. Saat
pesta kecil pernikahan Eun, lagi-lagi Soo mendapat penglihatan, So membunuh Eun
dan istrinya lalu tertawa mengerikan. Soo ketakutan sampai jatuh gemetar. Wook
melihat itu dan mengejarnya. Soo meracau, memperingatkan agar Wook berhati-hati
pada So dan tidak menghalangi jalannya. Di saat itulah Wook sadar kalau So akan
menjadi raja, dan dia tidak bisa menerima itu, apalagi wanita yang dicintainya
mengakui pria lain sebagai raja. Wook yang tenang pun mulai berambisi.
Wook
mengutarakan niatnya kepada ibu dan adiknya untuk menikahi Soo, tetapi adiknya,
Yeonhwa tidak menerima. Belum lagi dia baru ditolak cintanya oleh So karena So
mencintai Soo. Yeonhwa sangat membenci Soo. Kemudian dia membisikkan rencana
jahatnya kepada Ratu Yoo. Saat itu Yo sedang ditugaskan di luar istana. Ini
adalah kesempatan membunuh Mu tanpa melibakan Yo. Ratu Yoo bahkan mengatakan rencana
tersebut kepada So sebagai ancaman, kalau So melaporkan, maka Ratu Yoo akan
bilang bahwa ia melakukannya agar So menjadi putra mahkota. Memang saat itu So
dan Mu sedang diadu domba, bahkan Raja hendak mengusir So lagi.
Ketika
acara keluarga, saat itulah rencana pembunuhan akan dijalankan. Mu yang punya
dermatitis tidak bisa minum alkohol, Ratu Yoo memerintahkan untuk membawakan
teh Damiwon. Dayang yang seharusnya melayani mendadak (pura-pura) sakit,
sehingga terpaksa Hae Soo yang menggantikan. Saat itu So akan melaporkan
rencana itu pada Raja, tetapi setelah melihat kalau Soo yang membawakannya, dia
tidak bisa bicara, karena Soo bisa dihukum. Akhirnya So meminum 3 cangkir teh
beracun itu, untuk menyelamatkan Mu dan Soo. So pergi diam-diam sambil menahan
kesakitan. Tetapi Yeon Hwa tidak tinggal diam. Dia pura-pura meminum teh Mu dan
pingsan. Saat itulah semua orang tahu bahwa tehnya diracun dan mencari So yang
sudah pingsan dan muntah darah di pelukan Soo. Soo pun dipenjara dan disiksa
dengan siksaan kaki.
Beruntung
So punya kekebalan tubuh yang kuat sehingga bisa selamat. Begitu sadar, dia
ingin segera melihat Soo. Ia bertemu dengan Wook dan mengatakan bahwa semua itu
rencana Ratu Yoo, tetapi dia tidak bisa melaporkan karena Ratu Yoo sudah
mempersiapkan jawabannya. Ia meminta Wook untuk mencari bukti-bukti yang kuat.
Wook berhasil menemukannya, namun dia membunuh dayang yang memberi racun itu,
karena dalang dibalik semua ini adalah adik kandungnya sendiri. Di sinilah kita
bisa melihat, bahwa darah lebih kental daripada air, keluarga lebih penting
daripada cinta terhadap kekasih. Wook tak berdaya, bagai makan simalakama. Dia
pun semakin berambisi menjadi raja karena ketidakberdayaannya ini.
Wook
tidak muncul hingga Soo hampir digantung. Malah So yang muncul untuk
menghalangi hukuman. Tiba-tiba Ji Mong datang dengan titah raja bahwa Soo
dibebaskan karena pelakunya sudah tertangkap. So memapah Soo pulang, namun
terhenti melihat Lady Oh yang sedang dibawa untuk dihukum. Rupanya Lady Oh yang
menggantikan Soo, karena dia menganggap Soo seperti anak sendiri. Lady Oh
adalah selir kesayangan raja, mereka adalah sepasang kekasih ketika raja masih
jenderal, tetapi setelah Wang Geon menjadi raja, Lady Oh yang bukan dari
keluarga penting tidak bisa menjadi ratu. Lady Oh hanya bisa menjadi selir
paling rendah dan melayani para istri raja, hanya untuk bisa berada di samping
Wang Geon. Dia sempat hamil tetapi keguguran karena diberi obat oleh Ratu Yoo.
Dia tidak ingin Soo yang dianggapnya anak, dibunuh oleh wanita yang sama.
Awalnya raja tidak mengijinkan Lady Oh untuk menggantikan Soo, tetapi Lady Oh
bersikeras. Di sinilah kita bisa melihat akting IU yang sangat baik (menurut
saya), bagaimana dia menangis jejeritan mengajak Lady Oh kabur lewat terowongan
rahasia yang sudah ditutup, menyesal tidak pernah mendengarkan peringatan Lady
Oh, menyesal tidak mau ikut Lady Oh yang hendak mengajaknya pulang kampung.
Soo
berlutut memohon pengampunan Raja meskipun lututnya masih sakit. Baek Ah
menyuruhnya berhenti, tetapi Soo tetap bersikeras. Baek Ah pun akan
mempersiapkan obat lutut terbaik. Lalu hujan turun dengan derasnya. Soo masih
di sana. Semua pangeran kecuali Won (Yo tidak ada di istana) ikut berlutut
hujan-hujanan, bahkan putra mahkota pun ikut hujan-hujanan walau tidak berlutut.
Soo melihat Wook datang, tetapi kemudian pria itu berbalik pergi. Hati Soo
terluka. Ia menunduk dan hendak menyerah, tetapi kemudian So berdiri di
sampingnya sambil membentangkan jubah untuk menutup Soo dari derasnya hujan.
Soo pun kembali semangat dan duduk tegak. Tiba-tiba terdengar bunyi gong
menandakan Lady Oh sudah dieksekusi. Raja terhuyung, semua pangeran bersedih,
terlebih Soo yang menjerit sampai pingsan di pelukan So. Kata-kata terakhir
Lady Oh kepada Ratu Yoo yang merasa sudah menang, “Aku akan mengawasi dari
atas, melihat bagaimana kesepiannya dirimu saat meninggal nanti…” Ratu Yoo
dengan sombongnya berkata bahwa setidaknya dirinya adalah ratu yang akan
diingat semua orang (masuk sejarah), sementara Lady Oh tidak ada yang
mengingatnya, “Satu orang saja sudah cukup…” kata Lady Oh, maksudnya adalah
setidaknya Raja mengingat dirinya (dan memang benar di akhir hidup raja, dia
hanya mengingat dan memanggil nama Lady Oh).
So
ditugaskan ke perbatasan. So bersedia asal Soo tidak diusir, tetapi raja tetap
mengusirnya untuk menjadi buruh cuci di gyobang (rumah gisaeng). Sekian tahun
kemudian So kembali, tetapi tidak bersedia ditugaskan lagi karena raja sudah
tidak menepati janji. Raja marah, tetapi di belakangnya, Raja merasa puas
dengan kekerasan hati So. Ketegasan itulah yang diperlukan oleh seorang raja
(Wang Geon sudah tahu bahwa setelah Mu, So yang akan jadi raja).
Soo
tersiksa di gyobang, dibully teman-teman sesama buruh cuci. Kakinya pun semakin
parah sakitnya hingga pincang. Wook dan Jung melihatnya dari jauh dengan iba.
So pun datang tetapi Soo menolaknya. Lalu Ji Mong datang membawa Soo ke istana,
karena Raja yang sakit tidak nafsu makan. Setelah minum teh racikan Soo, raja
pun sadar bahwa Ji Mong membawa Soo ke istana. Ia pun menyuruh Soo menghadap.
Kata-kata raja kepada Soo, bahwa ia tahu Soo seperti Ji Mong, bukan dari
Goryeo, melainkan dari masa depan. Ia memberi nasehat bahwa Soo tidak usah ikut
campur dan tidak fokus pada masa depan.
Sementara
itu Baek Ah bertemu dengan seorang gadis gisaeng cantik yang ternyata adalah
putri terakhir kerajaan Hubekje. Awalnya mereka saling benci karena sifat Woo
Hee yang ketus (bahkan di awal perkenalan, Woo Hee pura-pura bernama Bok Sun).
Mereka dipertemukan lagi di gyobang, karena Baek Ah yang mengurusi musik
sementara Woo Hee menari pedang. Rupanya Woo Hee hendak balas dendam kepada
raja, dengan pura-pura menari pedang lalu akan menghunuskan pedangnya kepada
raja. Dia bekerjasama dengan perdana menteri Park. Baik Woo Hee maupun Baek Ah
sama-sama tidak tahu identitas asli masing-masing.
Saat
perayaan, Raja yang sudah lemah karena sakit bersikeras untuk hadir. Yo dan
Wook bersiap untuk mengambil tahta, bahkan Wook memakai baju zirah dibalik
jubahnya. Ketika Won Hee menari, Baek Ah sadar kenapa selama ini Woo Hee selalu
menghunuskan pedang ke depan, padahal harusnya berputar. Dia melihat mata Woo
Hee penuh dendam kepada raja. Sebaliknya Woo Hee melihat Baek Ah memakai baju
pangeran. Saat Woo Hee hendak menusuk, Baek Ah menghalangi dengan tubuhnya
hingga ia terluka, sementara Raja pingsan karena sakitnya tambah parah. Semua
perhatian tertuju pada Raja hingga tidak ada yang sadar kalau Baek Ah tertusuk.
Ia pun membawa lari Woo Hee.
Raja
sekarat, memerintahkan jendral park agar kediamannya dijaga ketat, tidak boleh
ada yang masuk, tidak boleh ada yang tahu kalau dia sudah mati sampai putra
mahkota yang sedang di medan perang tiba. Hanya Ji Mong dan Hae Soo yang boleh
masuk. Raja berpesan pada Soo untuk mencari putra mahkota. Bila ada yang
bertanya, Soo harus menjawab, “Raja meminta teh lebih banyak.” Bila ada yang
bertanya apakah raja sudah mati, maka Soo harus berhati-hati karena orang itu
mengincar tahta.
Dengan
pincang Soo berlari, malah bertemu Wook yang bertanya apakah Raja sudah mati?
Soo kaget, berarti Wook mengincar tahta. Sementara itu So hendak keluar istana
mencari Mu, tapi dihadang Yeon Hwa, bahwa tidak boleh ada yang keluar dari
istana. Baik Yeon Hwa maupun Soo bertanya “Apakah kau ingin menjadi raja?” dan
baik So maupun Wook pun menjawab “Aku akan menjadi raja,” dengan alasan yang
berbeda, Wook ingin jadi raja setelah menyadari ketidakberdayaannya menolong
hae soo juga keluarganya, ia ingin kekuasaan. Sementara So ingin menjadi raja
untuk mendapatkan hati seorang wanita (Soo).
Soo tidak
mempercayai Wook, dia tetap bilang kalau raja ingin teh lebih banyak, tetapi
ketika bertemu So, Soo langsung bilang kalau raja sudah meninggal, artinya dia
lebih percaya kepada So. Dan untungnya So memang bisa dipercaya. Mereka menemui
Woo Hee untuk mencari Mu yang sedang berada di Hubekje. Woo Hee dan Baek Ah
mencari Mu sementara So dan Soo menunggu di istana sambil berjaga.
2 ratu
masuk ke kamar Raja yang sekarat. Di akhir hayatnya, Wang Geon melihat Lady Oh
datang dengan bunga di tangan, Wang Geon memanggil nama Lady Oh, lalu wafat.
Ratu Yoo tidak terima dengan kematian suaminya, sedangkan Ratu Hwangbo lebih
tegar. Ratu Hwangbo hendak menutup jasad raja, tetapi dilarang oleh ratu Yoo.
So masuk menengahi mereka dan menutup jasad ayahnya, ia teringat kasih sayang ayahnya
yang selalu mengirimkan topeng setiap tahun waktu di Shinju.
Yo dan
Wook bersiap merebut tahta dengan alasan menyelamatkan ibu mereka yang disekap.
Wook bertarung dengan So. Tiba-tiba Mu datang bersama Baek Ah. Yo menyuruh Wook
mengambil alih istana, tetapi Wook malah menghunuskan pedangnya kepada Yo. Jadi
hanya Yo yang dianggap sebagai pengkhianat. Yo melarikan diri sampai ke tepi
jurang. Wook hendak memanahnya, tetapi dilarang So. Jung hendak membujuk Yo,
tetapi juga dilarang So. Akhirnya So yang turun dan menusuk Yo hingga Yo jatuh
ke jurang. Sebenarnya So tidak bermaksud membunuh. Dia juga syok, gemetaran,
dan menangis di pelukan Soo. Sementara itu Ratu Yoo syok mendengar anak
kesayangannya mati, kini hanya Jung yang ada di sisinya.
Mu
menjadi raja Hyejong dan memerintah 2 tahun. Soo menjadi dayang senior (seperti
Lady Oh dulu), Chae Ryung pun menjadi dayang juga. Kini akhirnya Soo menerima
cinta So. Sementara itu rupanya selama ini Chae Ryung adalah mata-mata Won dan
ditugaskan untuk meracuni Mu dengan merkuri saat mandi, hingga Mu jadi sakit
dan berhalusinasi. Wook yang saat itu menjadi penasehat, menyarankan agar Mu
‘berbagi beban’ dengan dirinya, dalam arti Wook ingin agar Mu memberikan tahta
kepadanya. Mu yang ketakutan menyuruh putrinya yang masih kecil untuk menikah
dengan pangeran Khitan. So tahu itu bukan pernikahan melainkan tawanan, seperti
dirinya dulu yang dibilang adopsi, padahal ditawan oleh keluarga Kang Shinju.
Akhirnya So mengambil putri Mu menjadi istrinya. Soo tentu tahu hal itu dan
menjadi sedih. So tidak memberi penjelasan, malah memberikan surat, “Ketika air
menjadi surut, lihatlah awan bergerak di langit.”
Jung
pergi ke kuil di mana ibunya selalu pergi berdoa, lalu kaget melihat ada sepatu
pria di sana. Ternyata Yo masih hidup! Ia ditolong oleh pamannya, Wang Shik
Ryeom, dan ternyata So juga tidak menusuk terlalu dalam. Saat Jung pulang,
sudah lewat jam malam. Dia pun bersembunyi di Damiwon. So datang hendak
menggeledah, tetapi Soo melarang bahkan mengancam akan menusuk lehernya dengan
tusuk konde. Setelah So pergi, Soo bisa bernapas lega, karena memang Jung ada
di kamarnya. Meski begitu So tahu kalau Jung ada di sana. Besoknya mereka
saling bicara (berantem dulu), Soo menuntut penjelasan tentang pernikahan So.
Akhirnya So mengatakan alasan sebenarnya. Soo pun tidak marah lagi dan mengaku
kalau Jung di kamarnya semalam karena Jung telat pulang setelah latihan
beladiri. So mengira pacar Soo dulu adalah Jung. Soo berkata bukan. Mereka pun
berjanji akan saling jujur.
Setelah
mandi, Mu kesakitan. Tiba-tiba Yo dan pasukannya datang, juga dengan Won. Soo
hendak menolong Mu tapi ditahan oleh pasukan. Yo mendorong Mu yang muntah darah
dan megap-megap ke dalam air. Akhirnya Mu mati. So datang, tapi sudah
terlambat. Yo berkata kalau bukan dia yang membunuh Mu, karena Mu sudah
diracuni merkuri sejak 2 tahun. Ia menuduh Soo yang meracun karena hanya Soo
yang mengurus mandinya Mu. Ia menyuruh So memilih, setia pada raja yang sudah
mati dengan resiko So dan Soo dibunuh, atau menyelamatkan Soo dengan mengangkat
Yo menjadi raja. Dengan terpaksa So memilih yang kedua, menyelamatkan
kekasihnya. So hendak membawa kabur Soo, tetapi dihalangi Won, karena Soo bisa
dituduh membunuh Mu, jadi Soo tetap harus berada di Damiwon, sebagai umpan yang
ampuh untuk menjinakkan So.
Yo pun
menuduh klan Wang Gyu berusaha menggulingkan tahta dengan mengangkat cucunya,
Eun menjadi raja. Padahal Eun yang kayak anak kecil itu tidak tahu apa-apa. (Di
sini gue mulai sesenggukan). Eun dan istrinya sembunyi di Damiwon, di kamar
Soo. Eun menyuruh Soo memberitahu sodara-sodaranya yang lain, tetapi Soo
melarang, apalagi saat ia tahu bahwa So disuruh mencari Eun dan membunuhnya,
Soo teringat penglihatannya dulu. Tetapi akhirnya mereka ketahuan oleh Jung.
Untung Jung baik dan menolong mereka. Mereka akan kabur lewat terowongan. Jung
dan Soon deok membongkar batu yang menutup terowongan, sambil curhat tentang
cinta pertama mereka. Soon Deok bertemu Eun saat masih kecil dan langsung jatuh
cinta, sedangkan ternyata cinta pertama Jung adalah Soo, saat Soo menolongnya
dari preman yang hendak memotong tangannya.
Soon Deok
menitipkan pesan pada Soo untuk bisa bertemu ayahnya. Dia juga bertanya kenapa
Soo tidak bisa mempercayai So, padahal mereka sepasang kekasih. Soo pun
teringat ucapan Wang Geon, agar tidak berfokus pada masa depan. Soo pun menulis
surat untuk So dan ditaruh di ruang Ji Mong. Pada malam hari, Eun dan istrinya
bersenang-senang di pemandian. Saat itu Eun baru menyadari perasaan cintanya
pada sang istri. Mereka pun berciuman. Dengan polosnya Soon deok pikir dia akan hamil setelah ciuman.
Esok
paginya, Yeon Hwa melihat handuk yang dibentuk-bentuk lucu di pemandian, segera
ia tahu bahwa Eun ada di sana. Dia pun melaporkan pada Yo. Eun dan Soon deok
akan kabur, tetapi ternyata sudah terkepung. Soon Deok akan menghalangi
sementara ia menyuruh Soo dan Eun kabur. Tetapi Eun tidak mau kabur, “Aku tidak
ingin bersembunyi di belakang istriku. Aku tidak bisa meninggalkannya.”
Akhirnya Eun dan Soon Deok terlibat perkelahian. Soon Deok terbunuh lebih dulu.
Kemudian Eun dipanah oleh Yo. So datang menolong. Saat ia membunuh prajurit, Yo
memanah lagi dan mengenai perut Eun. Eun meminta So untuk membunuhnya, “Hyung
ingat waktu ultahku? Ini adalah hadiah yang hanya bisa kau berikan untukku… gadis
ini… aku tidak bisa meninggalkannya sendiri. Aku akan sangat berterima kasih
bila kau yang memberikannya (hukuman mati)…”
Dengan
gemetar So membunuh Eun. Ia menangis sambil tertawa terbahak. Jung dan Soo
melihatnya dari jauh. Jung hendak menghalangi tetapi dihadang pasukan. So
berjalan lunglai dengan membawa pedang berlumuran darah. Jendral park datang
dan syok melihat darah di pedang So, dia sadar kalau anak mantunya sudah mati. sambil
memeluk anaknya, dia berkata bahwa berkali-kali ia menyuruh anaknya menikah
dengan p.13 atau 14 tapi dia malah tetap memilih p.10 yang lemah. Akan tetapi
ia lega karena mengetahui anaknya bahagia, hidup penuh dengan cinta dari Eun.
So
memutuskan ‘menjadi anjing yang menggigit tuannya’, maksudnya ia akan merebut
tahta Yo. Dia mengutarakan hal itu pada Ji Mong, jendral Park dan Baek Ah. Ia
juga menjauhi Soo dengan alasan gara-gara Soo, dia terpaksa membunuh Eun,
karena Soo tidak percaya padanya. meski Soo minta maaf berkali-kali, So tetap
ingin putus. Padahal sebenarnya So ingin agar Yo tidak mengancam menggunakan
Soo lagi, juga karena ambisinya pada tahta. So pun diperintahkan untuk
mengawasi pembangunan istana baru di Pyongyang karena Yo akan memindahkan
ibukota ke kampung halaman pamannya.
Soo
menunggu selama 3 tahun. Chae Ryung mengabarkan kalau salah satu pangeran yang
ditunggu Soo pulang, dikiranya So, ternyata Jung yang kini sudah jadi jenderal.
Sementara itu ternyata Woo Hee jadi mata-mata rahasia Yo dengan imbalan warga
Hubekje dilepas dari perbudakan. Tapi ternyata Yo tidak menjalankan perjanjian
itu. Woo Hee mengancam tidak akan jadi mata-mata lagi tapi Yo balik mengancam
akan membeberakan pada Baek Ah tentang perbuatan Woo Hee selama ini.
Ternyata
So juga pulang, tetapi tidak menemui Soo. Mereka bertemu saat So menghadap Yo
dan Soo menghidangkan teh. Lagi-lagi So diancam dengan menggunakan Soo karena
So menghentikan pembangunan ibukota baru. Soo berusaha mengambil hati So lagi,
tetapi Soo tetap menolak. Lalu saat mereka bertemu berdua, Yo coba-coba, ingin
tahu apa mereka masih berhubungan, dengan memanah Soo. Untung So segera refleks
mendorong Soo hingga tangannya terluka. Soo menyimpan panah tersebut.
Melalui
Baek Ah, Soo pergi dari istana, mengobati luka So. Saat terbangun, So melihat
Soo sedang duduk tertidur. Ia pun menyuruh Soo pulang. Soo tidak mau sebelum So
menjawab pertanyaannya, “Apakah kau masih mencintaiku?” So tidak tahan lagi dan
akhirnya mereka berpelukan, berciuman, dan… begituan (hohoho). Kemudian Soo
akhirnya tahu tentang keinginan So akan tahta. So mengutarakan semua ambisi dan
keserakahannya, ia ingin tahta, juga ingin Soo tetap disisinya. Dia ingin
segalanya. Soo pun mendukungnya.
Soo
menyajikan teh pada Yo dengan gemetar. Ibu Suri Yoo datang dan menyuruh Yo
menulis surat wasiat karena So datang dengan tentara hendak merebut tahta. Ia
menyuruh Yo menulis pemberian tahta selanjutnya kepada Jung. Yo terkejut, syok,
tak percaya dengan apa yang diperbuat ibunya. Ia sadar bahwa ia hanyalah pion
sang ibu untuk mendapatkan kekuasaan. Ketika dia menjadi lemah, sang ibu
membuangnya dan mencari pion yang lain. Dia pun bisa merasakan apa yang selama
ini So rasakan, menjadi anak terbuang. Ia memerintahkan untuk mengusir ibunya.
Lalu ia mendekati So, “Semua ini salahmu!” ia berkata bahwa memang dia merencanakan
untuk mengambil tahta dan membunuh saudara-saudaranya, tetapi karena Hae Soo
campur tangan dengan menyamarkan luka So, semua jadi berantakan. Dada Soo
sakit, dia ketakutan juga tertekan. Yo menulis surat wasiat, tapi tidak
menuliskan nama di sana, ia menyuruh Soo yang memilih, pangeran mana yang lebih
cocok jadi raja selanjutnya. Tiba-tiba Yo sakit jantung. Ia segera menulis
sesuatu, lalu mati di hadapan Soo.
So masuk
istana melalui Yeon Hwa, sementara Wook pergi mencari paman Wang Shik Ryeom.
Ratu Hwangbo menyadari tidak ada kesempatan putranya menjadi raja, maka ia akan
menjadikan putrinya sebagai ratu. So masuk ke kamar Yo saat Yo sudah mati. ia
mengambil surat wasiat dan melihatnya. Ia bertanya apakah Soo sudah membacanya?
Soo menggeleng. So pun merobek kertas itu. lalu Ratu Yoo datang dan kaget
melihat anak tertuanya mati. Soo segera berlutut dan menyatakan So sebagai raja
baru.
Wang So
menjadi Raja Gwangjong. Soo menjadi kekasih raja, diberikan sebuah kamar yang
indah. Baek Ah menjadi tangan kanannya. So membebastugaskan Chaeryung, tapi
Chaeryung memohon pada Soo untuk tetap jadi dayang. Semua ini atas perintah
Won. Akhirnya setelah Soo memohon, So pun mengijinkan. So lalu berkata kalau
Soo mungkin tidak akan sendirian lagi, karena mereka akan segera menjalankan
program untuk punya anak. Soo malu-malu, berkata kalau ia tidak bisa punya anak
sebelum menikah. So pun mengajaknya menikah, silakan pilih kapan Soo mau. Soo
tidak mau menikah begitu saja sebelum dilamar. So menghela napas, berurusan dengan
Soo lebih sulit daripada jadi raja. Setelah diperiksa tabib, ternyata hidup Soo
tidak bisa lama, paling lama 10 tahun dan ia bisa menjadi lumpuh karena kakinya tidak diobati dengan benar.
So naik
tahta tanpa dukungan penguasa, karena dia diduga mencuri tahta dari Jung
sehingga keluarga Chungju tidak mau mendukung. So pun menghukum Jung diasingkan
ke kampung halamannya, tidak boleh ke istana sama sekali. Hanya ada Baek Ah dan
Ji Mong di ruangannya. Kemudian Wook datang menawarkan pernikahan kerajaan dengan
Yeon Hwa sehingga keluarga Hwangbo bisa mendukungnya. Tentu saja So menolak,
apapun alasannya, bahkan dengan alasan bahwa istri raja tidak boleh ada bekas
luka, So pun bilang bahwa dia naik tahta dengan luka yang mengerikan di
wajahnya. Soo sendiri juga tidak mau menyerah, meski Yeon Hwa mengatakan
langsung kepadanya, bahwa Soo hanya bisa memberi kenyamanan tetapi tidak bisa
memberi kekuatan. Raja tanpa kekuatan tidak akan bertahan lama. Dan akhirnya Ji
Mong turun tangan, merayu Soo agar menyerah. Semua demi kebaikan So.
Soo
mengajak So jalan-jalan tanpa memakai baju raja, jadi tidak ada yang tahu kalau
dia raja. Sampai di menara doa, So pun melamarnya. Soo terharu, tetapi terpaksa
menolaknya dan menyuruh So menikah dengan Yeon Hwa. Akhirnya Yeon Hwa menjadi
ratu, tetapi So berkata kepada Soo, “Hanya kaulah ratu di hatiku…” Soo memakai
baju pernikahan ketika pernikahan Yeon Hwa dan So berlangsung. Saat Soo berdoa
di menara doa, Jung datang dan berkata kalau Soo sudah muak dengan istana, ia
bisa membawa Soo pergi jauh karena dia punya jalannya. Soo tinggal bilang “Aku
menginginkannya (wonanta)”.
Ibu suri
sakit keras, So merawatnya seorang diri, melarang siapapun apalagi Jung untuk
masuk ke kamar, meski ibu suri terus memanggil nama Jung sampai tidak mau makan
dan minum. Meski dilarang, Jung tetap datang ke istana dan berdiri di depan
kamar ibu suri tanpa makan dan minum. Soo membujuk So sampai bertengkar, tapi
So bersikeras. Ia berada di sisi ibunya hingga sang ibu meninggal setelah
membelai wajahnya. Ini semua karena So kurang kasih sayang, rindu kasih sayang
sang ibu yang tidak pernah didapatkannya. Setelah ibunya mati, barulah Jung
diperbolehkan masuk dan hukuman pengasingannya ditunda sampai sang ibu
dikuburkan.
Hubungan
So dan Soo mulai mendingin. Puncaknya ketika So menghukum Chae Ryung dengan
dimasukkan karung dan dipukul sampai mati, karena Chae Ryung ketahuan menjadi
mata-mata Won, juga dialah yang memasukkan merkuri di air mandi Mu, dia juga
yang melaporkan keberadaan Eun hingga Eun mati, dan dia juga ikut andil dalam
pencegahan pernikahan So dan Soo, karena mencuri buku harian Soo yang berisi
tulisan Hangeul/jaman sekarang (jaman dulu masih pakai tulisan cina). Soo
sampai pingsan setelah tahu pelayan yang sudah dianggapnya sebagai adik dihukum
bagai anjing sampai mati. Soo pun menitip tusuk konde dan pesan melalui Baek Ah
untuk disampaikan kepada Jung, “Wonanta…”
Sementara
itu Baek Ah dan Woo Hee akan menikah. Woo Hee sudah didaftarkan sebagai anggota
keluarga Goryeo, karena keluarga ibu Baek Ah dari Silla tidak menyukai orang
Baekje (mereka bermusuhan dari nenek moyang). Tapi Woo Hee masih ragu. Belum
lagi dia melihat rakyat Baekje masih tersiksa. Wook menyarankan agar So
memerintahkan Baek Ah turun menenangkan rakyat Baekje. So keberatan karena Baek
Ah tidak pernah pegang pedang, tahunya pegang alat musik. Baek Ah bersedia.
Sehari sebelumnya, Baek Ah bermesraan dengan calon istrinya di pemandian,
sebelum berangkat ke medan perang. Pada hari H, Jung memakaikan baju zirah,
tidak peduli ancaman hukuman mati karena dia masuk istana lagi. lalu Baek Ah
menyampaikan pesan Soo, “Wonanta.”
Rakyat
Baekje akan berdemo, melihat pengumuman dari So bahwa rakyat baekje akan
dibebaskan dari perbudakan dan statusnya akan sama seperti rakyat goryeo,
bahkan boleh jadi pejabat istana. Tetapi mereka tidak percaya, karena selama
ini hanya diberi janji-janji palsu. Saat mereka sampai istana, mereka kaget
melihat Putri Baekje, Woo Hee sedang berdiri di atap dengan tulisan ‘penyatuan
tiga kerajaan’. Baek Ah juga kaget dan segera naik untuk menghentikan Woo Hee.
Woo Hee menyuruh Baek Ah berbalik. Dengan gemetar Baek Ah menurutinya, “… kalau
kau lihat… kau tidak akan bisa melupakannya…” Woo Hee pun menjatuhkan diri dan
mati.
Ternyata
Woo Hee mengadakan perjanjian dengan So supaya So menuliskan pengumuman itu.
Dengan kematiannya, rakyat Baekje tidak akan berharap lagi dan tunduk pada
pemerintah Goryeo. Dia juga bisa menyelamatkan Baek Ah. Baek Ah tidak terima
dan memutuskan untuk pergi dari istana. So sudah tidak punya siapa-siapa lagi,
karena sebelumnya jendral park juga mengundurkan diri karena sakit dan muak
dengan istana. Sementara Ji Mong tidak terlalu menganggap dirinya, So hanya
dijadikan pengganti Mu. Tinggal Soo… tetapi Soo juga ingin pergi.
Meski
sudah jadi Ratu, So tidak pernah menyentuh Yeon Hwa, bahkan Yeon Hwa sampai
pura-pura menjadi Soo. Yeon Hwa pun berkata, So menyuruhnya untuk fokus menjadi
ratu, tetapi salah satu tugas ratu adalah menghasilkan pewaris, dalam arti
mereka harus berhubungan intim. So pun mau dengan syarat Yeon Hwa meninggalkan
keluarganya. Setelah Yeon Hwa setuju, So menjebak Wook yang memberikan hadiah
elang, tetapi elangnya mati. Wook dituduh mengutuk raja dan akan dihukum mati.
Ibu Yeon Hwa memohon, tetapi Yeon Hwa sudah memutuskan hubungan kekeluargaan.
Lagi-lagi Soo memohon. Akhirnya Wook tidak dihukum mati, tetapi diasingkan,
dikurung di dalam rumahnya sampai ajal menjemput. “Dia yang selalu menginginkan
seluruh dunia, akhirnya hanya mendapatkan kamarnya…”
Yeon Hwa
melabrak Soo, mengatakan kalau semua ini gara-gara Soo. Karena Soo bilang bahwa
Wook harus hati-hati pada So, saat itu Wook menyadari kalau Soo menyatakan
bahwa So akan menjadi raja. Pria mana yang rela kekasihnya menyatakan pria lain
sebagai raja?
Jung
datang dengan titah raja sebelumnya (Yo), bahwa Soo harus menikah dengan Jung.
Ternyata dulu ketika Jung jadi jendral dan memenangkan sebuah pertarungan, Yo
memberikan hadiah tersebut atas permintaan Jung. Tentu saja So menolak.
Akhirnya Yeon Hwa menyuruh Wook untuk mengaku bahwa dirinya adalah mantan pacar
Soo dan sempat berencana menikah. So murka dan akhirnya mengusir Soo dari
istana.
Soo
tinggal bersama Jung sebagai suami istri, tetapi tidak benar-benar menjadi
suami istri. Di awal-awal pernikahan, So mengirim mata-mata. Jung yang tahu hal
itu, pura-pura bersikap mesra dengan Soo. Lalu saat tabib istana pensiun, Jung
menyuruh untuk singgah dan memeriksa Soo, ternyata Soo sedang hamil, tetapi
kehamilannya rentan karena Soo sakit jantung. Jung menyuruh untuk merahasiakan
hal ini. Suatu hari Soo menggambar wajah So di luar, lalu jantungnya sakit.
Jung datang dan menggendong Soo. lalu mereka bercengkerama di dalam kamar.
Semua itu dilihat langsung oleh So, ia marah dan melarang untuk membicarakan
Jung dan Soo. Semua surat dan kabar dari mereka, tidak mau dia tahu.
Soo
melahirkan anak perempuan. Jung melarang untuk memberitahu siapa-siapa, dan
bilang bahwa bayi Soo mati, supaya So tidak tahu. Soo sangat lemah, menyuruh
Jung memberikan surat pada So. Jung memasukkan surat itu ke amplop lagi dan
menuliskan nama Wang Jung. So tidak mau membacanya. Hingga akhir hayat Soo, So
tidak datang juga. Soo dan Jung duduk di teras sambil mendengarkan lagu dari
penyanyi istana, menyanyikan lagu yang pernah Soo nyanyikan untuk para pangeran
waktu ultah Eun dulu. Soo mengingat masa-masa indah dengan So. Lalu ia
menitipkan putrinya kepada Jung dan berpesan agar putrinya tidak boleh pergi ke
istana. Soo berkata bahwa dia akan melupakan semuanya. Kemudian Soo menginggal.
Berita
wafatnya Soo sampai kepada So. So mencari surat dari Jung yang ternyata ada
surat Soo di dalamnya. Soo berkata di dalam suratnya, bahwa dia selalu
mencintai So. Soo sadar bahwa musuh dari cinta bukannya benci, melainkan pergi.
So segera pergi ke kampung Jung dan menemukan Soo sudah menjadi abu. So dan
Jung berebut abu Soo. Baek Ah merelai, menegur Jung karena mereka semua tahu,
dengan siapa Soo ingin bersama. Jung menangis sambil menatap tusuk konde Soo.
Baek Ah pun sadar bahwa Jung juga mencintai Soo.
Sekian
tahun kemudian, So menjalankan pemerintahannya dengan baik dan bijak. Ia
membebaskan para budak, meski ditentang Yeonhwa. So menghukum mati Won, juga 2
keponakannya yang dianggap memberontak. Dia bahkan hendak menghukum putra
kandungnya sendiri. Dari semua kesuksesannya, So tetap merasa kesepian. Ia
selalu merindukan Soo. Ketika datang ke menara doa, ia bertabrakan dengan
seorang gadis kecil. Rupanya gadis itu adalah anak Soo dengan dirinya. Jung
jadi takut kalau anak Soo diambil. So yang menyadari bahwa gadis itu adalah anaknya
dengan Soo, membatalkan hukuman terhadap Jung. Jung boleh sering-sering ke
istana dengan membawa anak itu.
Sementara
itu Baek Ah datang ke rumah Wook. Ia bertemu dengan anaknya Wook
mengingatkannya pada Woo Hee. Anak itu juga memiliki hiasan baju sama dengan
Woo Hee. Jadi hiasan baju itu dijatuhkan Woo Hee di pemandian, mungkin akhirnya
diambil oleh anak itu. Bahkan anak itu berkata bahwa namanya adalah Bok Sun
(nama samaran Woo Hee). Baek Ah mengunjungi Wook yang sakit-sakitan. Di akhir
hidupnya, Wook hanya bisa merindukan sebuah wajah, bukan Hae Soo melainkan Lady
Hae. Setelah Wook meninggal, Baek Ah pergi lagi setelah pamitan dengan So. Ji
Mong juga pensiun. Kini So benar-benar sendirian.
Hae Soo
kembali menjadi Go Ha Jin. Dia melupakan segala tentang Goryeo, tetapi selalu
memimpikan So sampai menangis. Ha Jin kembali bekerja di perusahaan kosmetik.
Saat itu sedang diadakan pameran kosmetik masa Goryeo. Seorang pria datang
bertanya-tanya tentang kosmetik, dia adalah reinkarnasi Ji Mong (tapi sepertinya
ingat tentang kehidupan masa lalu. ah, entahlah). Dia berkata bahwa marga Go sama dengan marga Hae dalam bahasa
Goryeo. Pria itu mengatakan hal yang tak Ha Jin mengerti. Saat menjelaskan, Ha
Jin teringat seseorang pernah memberikan parfum mawar dari Bulgaria (Baek Ah).
Lalu saat menjelaskan tentang foundation, ia teringat saat menyamarkan luka So.
Ia hampir pingsan.
Saat Ha
Jin melewati lukisan Goryeo, tiba-tiba ia ingat tentang perjalanan time slip
nya. Ia melihat lukisan Gwangjong beserta penjelasannya bahwa Gwangjong adalah
raja yang bijak dan baik. Ia melihat Gwangjong berdiri di halaman istana,
sendirian, di mana pada lukisan sebelumnya nampak Gwangjong berdiri di halaman
istana dengan mayat bergelimpangan. Ha Jin menangis, “Maaf aku telah menginggalkanmu…”
So
teringat Hae Soo pernah berkata bahwa 1000 tahun lagi sudah tidak ada lagi
kasta-kasta yang membedakan mereka. Semuanya sama dan setara. So pun sadar
bahwa Hae Soo dari dunia yang berbeda. “Di manapun dirimu… aku akan
menemukanmu…”
No comments:
Post a Comment