Cast:
Lee Sung Kyung as Kim Bok Joo
Nam Joo Hyuk as Jung Joon Hyung
Kyung Soo Jin as Song Si Ho
Lee Jae Yoon as dr. Jung Jae Yi
Lee Joo Young as Lee Seon Ok
Jo Hye Jung as Jung Nan Hee
Choi Moo Sung as Prof. Yoon Duk Man
Jang Young Nam as Coach Choi Sung Eun
Ji Il Joo as Jo Tae Kwon
Choi Woong as Kim Ki Suk
Ahn Gil kang as Kim Chang Gul (ayah Bok Joo)
Kang Ki Young as Kim Dae Ho (paman Bok Joo)
Yoo Da In as Go Ah Young (dokter di universitas, teman dr.
Jung)
Synopsis
Kisah kehidupan dan percintaan mahasiswa atlet angkat besi
dan atlet renang, juga atlet senam indah.
Kim Bok Joo adalah atlet angkat besi yang hebat, selalu
menjadi juara dan memenangkan medali emas. Ayahnya adalah mantan atlet angkat
besi yang kini membuka restoran ayam goreng Bok Chicken bersama pamannya.
Ibunya sudah meninggal saat ia masih kecil. Bok Joo sudah mencintai dunia
angkat besi sejak umur 10 tahun ketika diajak ayahnya ke tempat latihan. Kini
ia adalah seorang mahasiswa universitas olahraga Haneol jurusan angkat besi.
Jung Joon Hyung adalah atlet renang. Ia juga kuliah di
universitas olahraga Haneol jurusan renang. Di kelasnya, ia termasuk jago,
tetapi saat pertandingan, mentalnya selalu terganggu saat hendak start hingga
sering kena diskualifikasi. Ternyata ia mengalami kejadian traumatis. Ayahnya
sudah meninggal, sementara ibunya yang akan menikah lagi dan pindah ke luar
negeri, menitipkan Joon Hyung yang masih kecil kepada paman dan bibi Joon
Hyung. Ia punya kakak sepupu yang kini menjadi dokter ahli gizi yang punya
klinik berat badan. Setiap tahun Joon Hyung mendapat kartu pos dan hadiah dari
ibu, tetapi suatu hari Joon Hyung menyadari bahwa kartu pos yang selama ini
dikirimkan bukanlah dari ibu kandungnya. Jadi ibu kandungnya hanya mengirimkan
beberapa kali, selebihnya dikirimkan oleh Bibi dan Paman, dibuat seolah-olah
ibu yang mengirimkannya. Sejak itulah dimulainya gangguan start pada
pertandingan renangnya.
Atlet angkat besi dan atlet senam bagai musuh bebuyutan,
meskipun mereka satu asrama. Mereka sering berebut remote tv, olok-olokan,
bahkan saling menuduh mencuri pakaian, karena saat itu banyak pakaian dalam di
asrama wanita yang hilang. Tetapi sebenarnya mereka saling iri. Atlet angkat
besi iri dengan tubuh indah nan langsing atlet senam, sebaliknya atlet senam
iri dengan porsi makan atlet besi yang banyak, sementara makanan mereka
dibatasi untuk menjaga berat badan. Dari segi kekompakan, atlet angkat besi
lebih kompak dan setia kawan. Tidak ada rasa iri satu sama lain, melainkan
saling mendukung demi kemajuan jurusan mereka. Sementara itu para atlet angkat
besi malah saling bersaing, iri bila ada yang lebih jago.
Kini mari kita bahas kisah cinta mereka.
Suatu hari saat Bok Joo jalan bersama 2 sahabatnya, Seon Ok
dan Nan Hee, tak sengaja sepeda yang dikendarai Joon Hyung menabraknya. Saat
itu Bok Joo akan memakan sosis, sosisnya jatuh dan patah. Joon Hyung mengira
patahan sosis itu adalah jari Bok Joo hahaha… Joon Hyung sudah minta maaf, tapi
Bok Joo mengomel karena sosisnya ‘mati’. “Lalu aku harus bagaimana? Turut
berduka?” kata Joon Hyung. Kemudian Nan Hee melerai mereka, lalu bertanya
kepada Joon Hyung, “Apa kau menyukai Messi? (Huksi… Messi joah-saeyo?)” Joon Hyung tidak mengerti maksud Nan
Hee, kemudian ia pun pergi. Teman-teman bertanya apa maksudnya? Menurut Nan
Hee, itu adalah pertanyaan yang ditujukan kepada cowok yang ingin mereka
kencani. Cowok-cowok kan suka sepak bola, jadi kalau ada cewek yang ‘tampak’
hobi sepak bola juga, maka cowok itu kemungkinan akan tertarik. Saat mereka
akan pergi, Bok Joo menemukan sebuah saputangan wanita yang adalah milik Joon
Hyung.
Suatu hari 3 sahabat itu hampir tertangkap oleh kepala
asrama karena melewati jam malam. Mereka sembunyi di tempat laundry. Saat itu
mereka menangkap basah seorang cabul yang mencuri celana dalam wanita. Mereka
pun mengejarnya. Di saat yang sama, Joon Hyung diajak Tae Kwon untuk main
keluar asrama. Mereka pun turun pakai tali. Joon Hyung yang turun duluan.
Sampai dibawah, tiba-tiba ia ditangkap oleh Bok Joo yang mengira dirinya adalah
si pria cabul itu, sementara Tae Kwon tidak jadi turun, malah menarik kembali
talinya. Joon Hyung dilaporkan kepada pelatihnya, tetapi sang pelatih
meyakinkan bahwa Joon Hyung bukan orang seperti itu, tapi Joon Hyung tetap
dihukum potong poin karena melanggar jam malam. Bok Joo tetap yakin Joon Hyung
pelakunya, ia pun bilang bahwa menemukan saputangan wanita yang dijatuhkan Joon
Hyung. Akhirnya Joon Hyung pun tahu siapa yang mengambil saputangan
kesayangannya.
Joon Hyung terus mengejar Bok Joo untuk meminta
saputangannya, tetapi Bok Joo tidak mau memberikan sebelum kaos kesayangannya
dikembalikan. Suatu hari akhirnya pria cabul itu tertangkap, dia adalah salah
satu pengurus sekolah. Bok Joo pun merasa bersalah telah menuduh Joon Hyung. Ia
mencucikan saputangan itu dan mengembalikannya. Tetapi Joon Hyung malah marah,
karena wangi khas di saputangan pemberian ibunya itu jadi hilang. Mereka
tarik-tarikan saputangan hingga akhirnya Bok Joo masuk kolam renang. Joon Hyung
pun menolongnya karena Bok Joo tidak bisa berenang. Saat menggendong Bok Joo,
mereka pun baru sadar dan teringat bahwa mereka sebenarnya teman satu SD.
Waktu SD, Joon Hyung mengalami gagal start saat lari
estafet. Seharusnya lari ke depan, dia malah berlari terbalik. Ia pun dijuluki
Tuan Terbalik. Ia dibully oleh teman-temannya hingga jatuh dari jendela kelas
lantai 2. Beruntung saat itu Bok Joo lewat di bawah sambil makan kue. Joon
Hyung jatuh di pelukan Bok Joo dan Bok Joo menyemburkan kuenya. Mereka pun
tertawa-tawa. Waktu kecil Bok Joo gendut, ia pun dijuluki ‘gendut (ttung)’. Setelah
mengetahui bahwa Bok Joo adalah teman masa kecilnya, ia jadi sering menggoda
Bok Joo dengan memanggilnya ‘Ttung’. Meskipun Bok Joo memperingatkan sampai
memukulnya, Jpon Hyung tetap saja tidak berhenti menggodanya.
Song Si Ho adalah atlet senam indah yang hebat dan sempat
berhasil masuk Taeryung, tempat para atlet calon atlet nasional. Tetapi Si Ho
gagal masuk tim nasional sehingga ia pun dipulangkan ke universitas. Ia adalah
mantan pacar Joon Hyung. Kini setelah kembali ke kampus, dia pun ingin balik
sama Joon Hyung, tetapi Joon Hyung sudah terlanjur sakit hati, karena dulu Si
Ho memutuskannya tepat saat Joon Hyung pertama kali kena diskualifikasi dan
lagi galau masalah ibunya. Si Ho satu kamar dengan Bok Joo.
Suatu hari Joon Hyung mentraktir juniornya makan ayam. Ia
memesan di Bok Chicken. Bok Joo yang mengantarkannya. Joon Hyung tidak langsung
membayar, ia bilang mau mencicipinya dulu, sebenarnya ia hanya ingin Bok Joo
istirahat dulu. Tetapi Bok Joo langsung pergi dan bilang bahwa dialah yang akan
membayar pesanan Joon Hyung. Joon Hyung pun merasa bersalah dan merasa
berhutang. Ia ke Bok Chicken untuk membayar, saat itu ia baru tahu bahwa Bok
Joo adalah anak dari pemilik Bok Chicken, bukannya pekerja part time. Kemudian
suatu hari Joon Hyung mengajak temannya makan di Bok Chicken, sekalian dia
membayar hutangnya tersebut. Ayah malah bingung karena ia merasa tidak pernah
memberikan hutang pada siapapun.
Di rumah Bok Joo ada sebuah meja rias yang kata Ayah baru
dibeli. Tetapi ternyata meja itu bukannya dibeli, melainkan diambil dari
jalanan, padahal meja itu bukannya dibuang, dan pemiliknya mencarinya. Bok Joo
pun mengomel, lalu mengembalikan meja itu di tempatnya. Di perjalanan, hujan
turun. Tiba-tiba seseorang memayungi Bok Joo. Dia adalah Jung Jae Yi, kakak
Joon Hyung. Tetapi Bok Joo saat itu belum tahu kalau Jae Yi adalah kakak Joon
Hyung. Jae Yi adalah pria gentle yang suka menolong. Ketika ada mobil melintas
mencipratkan air, Jae Yi melindungi Bok Joo. Saat akan berpisah karena jalan
yang mereka ambil berbeda, Jae Yi meminjamkan payungnya. Pertemuan itu membuat
Bok Joo jatuh cinta, karena ini pertama kali Bok Joo diperlakukan sebagai
wanita.
Suatu hari Bok Joo bertemu lagi dengan Jae Yi, ia baru tahu
bahwa Jae Yi adalah dokter pemilik klinik berat badan. Klinik itu membantu
orang untuk menurunkan berat badan dengan diet secara sehat, sesuatu yang sama
sekali tidak sinkron dengan atlet angkat besi yang seharusnya menaikkan berat
badan. Tetapi karena matanya terbutakan cinta, Bok Joo pun datang ke klinik
itu. Tiba-tiba Bok Joo menanyakan ‘pertanyaan sakral PDKT’, “Apakah kau
menyukai Messi?”
Sepulangnya dari sana, Bok Joo diberikan brosur dan untuk
mendaftar butuh uang 590 dolar. Uang Bok Joo tidak cukup. Mau minta ayah,
tetapi tidak jadi karena melihat sepeda motor ayah yang butut, ia merasa
kasihan. Kemudian ada acara naik gunung di kampus dan yang juara 1 akan
mendapat hadiah uang. Bok Joo pun semangat mengikutinya. Di tengah
pertandingan, Bok Joo bertemu Joon Hyung yang terus menggodanya hingga Bok Joo
jatuh dan terkilir. Ia pun akhirnya gagal dan menyalahkan Joon Hyung.
Sepulang dari gunung, Bok Joo dan 2 temannya minum-minum
bir. Nan Hee yang mabuk mengganggu pengunjung lain hingga akhirnya mereka pun
bertengkar. Sebenarnya Bok Joo sudah minta maaf, tapi customer pria itu
mengatakan hal-hal yang menyinggungnya, jadi Bok Joo marah. Saat itu Joon Hyung
dan Tae Kwon baru datang dan melihat hal itu. Joon Hyung sempat bergerak untuk
membantu, tetapi diurungkannya. Ia hanya melihat dari jauh, tidak mau ikut
campur. Setelah Bok Joo dkk pergi, Joon Hyung mendengar customer itu
menjelek-jelekkan Bok Joo. Sebagai sesama atlet dan teman masa kecil, Joon
Hyung tersinggung. Ia pun menghajar orang itu, lalu kabur. Ia dan Tae Kwon
mengajak Bok Joo dkk kabur bersama. Joon Hyung dan Bok Joo mengambil jalan
terpisah dari teman yang lain. Mereka berdua sembunyi di minimarket, dan
akhirnya terbebas dari kejaran orang-orang itu. Joon Hyung akan keluar dari
bawah meja, lalu ia terhantuk meja. Bok Joo menjerit tertahan sambil mengusap
kepala Joon Hyung. Seketika itu mereka terpana sesaat, lalu pergi. Mereka
mengobrol sebentar sambil melihat pemandangan malam dan akhirnya mereka pun
berbaikan.
Paman membeli motor baru, sementara motor butut itu dibuang,
karena tidak ada yang mau membelinya. Ayah pun memberikan sejumlah uang kepada
Bok Joo agar gadis itu bisa bersenang-senang. Uang itu lebih dari cukup untuk
mendaftar di klinik. Tetapi Bok Joo tidak tega menggunakannya, ia pun
menyimpannya. Namun suatu hari Bok Joo menerima sms dari Jae Yi, “Daripada
Messi, aku lebih suka Ronaldo.” Bok Joo akhirnya mendaftar. Ketika Jae Yi
menanyakan Bok Joo kuliah jurusan apa, Bok Joo mengarang bahwa ia jurusan musik
Cello.
Rencana Bok Joo berjalan lancar. Ketika jadwal ke klinik,
Bok Joo berbohong pada temannya kalau ia mau mengantar pesanan. Suatu kali ia
hampir ketahuan karena ayah mau mengantarkan ayam ke kampus. Cepat-cepat Bok
Joo pulang. Di tengah jalan ia bertemu Joon Hyung yang naik sepeda, ia pun
minta diantarkan. Hal itu disaksikan oleh Si Ho. Semua berjalan lancar hingga
suatu hari Joon Hyung bertemu Bok Joo di klinik kakaknya. Dengan cepat Bok Joo
pura-pura seolah-olah baru pertama kali bertemu teman SD-nya itu.
Bok Joo meminta agar Joon Hyung merahasiakan hal ini, tetapi
Joon Hyung malah menggodanya, menjadikan Bok Joo seperti budak, misal
menyuruh-nyuruh sesuatu, kalau tidak dilakukan ia akan membocorkannya. Sampai
suatu hari Bok Joo mengadakan perjanjian dengan Joon Hyung, ia akan mengabulkan
1 permintaan Joon Hyung, sebagai gantinya Joon Hyung tidak boleh mengganggunya
lagi. Suatu hari ada pertandingan antar jurusan. Joon Hyung harus mengangkat
karung beras, tapi ia tidak mau dan kabur dari kampus. Tae Kwon dimarahi senior
Ki Seok habis-habisan dan bagaimanapun caranya Joon Hyung harus kembali. Hal
ini dipergunakan Bok Joo untuk melakukan perjanjian itu. Bok Joo pun
menggantikan Joon Hyung mengangkat karung beras, hal ini membuat Tim Renang
menang, sementara Tim Angkat Besi jadi juara 2, Bok Joo pun dibully
habis-habisan oleh teman2 dan senior2nya. Semua mengira Bok Joo menyukai Joon
Hyung, itu sebabnya Bok Joo selalu menuruti Joon Hyung. Suatu hari akhirnya Nan
Hee mengetahui hal itu setelah membaca sms dari klinik. Untungnya dia bisa
mengerti dan ikut merahasiakannya.
Joon Hyung sebenarnya bukan cowok yang nakal. Ia beberapa
kali membantu Bok Joo untuk lebih dekat dengan kakaknya. Suatu hari Joon Hyung
memberikan tiket konser musik klasik pada Bok Joo, bahkan tempat duduknya
sebelahan dengan Jae Yi. Bok Joo sangat senang ‘kencan sehari’ dengan Jae Yi,
sampai diantarkan ke stasiun. Saat itu Joon Hyung baru pulang dari konsultasi
psikolog, duduk-duduk di dekat stasiun. Ia memperhatikan Bok Joo yang masuk
stasiun, lalu keluar lagi setelah ganti baju, lalu menghampirinya dan pulang
bersama. Ia menggoda Bok Joo yang tadi memakai baju feminism yang jadul.
Tiba-tiba saat ada mobil mencipratkan genangan air, bukannya melindungi Bok Joo
seperti pria gentle, sebaliknya Joon Hyung malah bersembunyi di balik tubuh Bok
Joo sehingga Bok Joo basah kuyup hahaha… Bok Joo pun jadi flu dan ia
menularkannya pada Joon Hyung, padahal Joon Hyung ada pertandingan. Bok Joo
baru tahu keadaan psikis Joon Hyung dari Jae Yi, merasa bersalah. Apalagi Joon Hyung
gagal juara, selain karena flu juga karena masalah start. Bok Joo pun mengajak
Joon Hyung ke restoran. Saat itu ayah memasakkan kerang liar khusus untuk Bok
Joo, tetapi malah diberikan kepada Joon Hyung. Ayah jadi tidak suka kepada Joon
Hyung dan dijuluki ‘pencuri kerang’.
Si Ho cemburu melihat kedekatan Bok Joo dengan Joon Hyung.
Suatu hari ia menemukan jurnal klinik berat badan di tas Bok Joo, ia pun
menaruhnya di tempat latihan angkat besi. Akhirnya Bok Joo pun ketahuan. Semua
marah, apalagi waktu itu harusnya Bok Joo menaikkan berat badan karena dia akan
mengikuti turnamen angkat besi kelas berat. Ayah marah sampai penyakitnya
kambuh karena ia mogok cuci darah. Bok Joo juga tidak bisa lagi ke klinik,
bahkan tidak sempat mengucapkan selamat tinggal. Ia hanya memberikan hadiah pot
bunga kepada Jae Yi saat ultah dan pamit lewat telpon bahwa ia akan sekolah di
luar negeri. Ketika Coach Choi menghukum Bok Joo, Nan Hee akhirnya membongkar
rahasia Bok Joo. Coach Choi pun bisa memakluminya. Sementara Seon Ok merasa
terkhianati oleh 2 temannya, hubungan mereka pun sempat retak, tetapi kemudian
akhirnya mereka baikan kembali dan berjanji tidak akan ada rahasia di antara
mereka lagi.
Joon Hyung baru ingat pernah melihat Si Ho masuk ruang
latihan angkat besi, saat Bok Joo menceritakan kronologis dirinya bisa sampai
ketahuan. Joon Hyung pun memarahi Si Ho. Si Ho marah dan menemui Bok Joo,
marah-marah dan mengaku kalau dialah yang membongkar rahasia Bok Joo karena
cemburu. Bok Joo marah dan pergi dari kamar, menginap di kamar Nan Hee dan Seon
Ok. Joon Hyung mengajak Bok Joo ketemuan di atap. Di sana ada ranjang dan
lemari, base camp Bok Joo cs. Joon Hyung minta maaf akan segala yang terjadi,
karena secara tak langsung semua ini gara-gara dia juga. lalu saat penjaga
asrama datang untuk mengecek, Joon Hyung menarik Bok Joo berbaring sembunyi.
Mereka pun mengobrol sambil tiduran, soooo sweet…
Suatu kali Joon Hyung mengajak Bok Joo nonton, untuk
menghiburnya yang baru pamitan dengan Jae Yi lewat telpon. Tetapi ia dapat
telpon bahwa Si Ho pingsan dan masuk RS. Joon Hyung pun menjemputnya dan
mengantar pulang ke asrama. Tiba-tiba ia teringat janjinya pada Bok Joo, segera
ke bioskop. Tapi Bok Joo sudah tidak ada di sana, melainkan di arena
bermain/timezone. Bok Joo main sambil marah, bikin Joon Hyung ketakutan. Ia
minta maaf berkali-kali dan mentraktir makan. Bok Joo pun membeli eomuk
(jajanan seperti bakso/bakwan ditusuk sate-wuenak!) di pinggir jalan dengan
porsi yang sangat banyak. Penjual mengira mereka sepasang kekasih, Bok Joo
bilang bukan. Lalu Penjual malah mengira mereka suami istri hahaha…
Suatu hari Jae Yi ke kampus untuk bertemu Ah Young, dokter
di kampus. Saat itu Bok Joo cedera punggung dan dirawat. Mengetahui kakaknya
ada di kampus, Joon Hyung segera menyuruh Tae Kwon, Seon Ok dan Nan Hee untuk
mencegah Jae Yi bertemu Bok Joo. Seon Ok dan Nan Hee menghalangi mobil,
sementara Tae Kwon menarik Bok Joo keluar dari klinik, tapi mereka tidak sempat
pergi, Jae Yi sudah datang. Tae Kwon sembunyi di balik ranjang. Untung saat itu
Joon Hyung datang tepat waktu dan mengajak Jae Yi dan Ah Young keluar. Setelah
semua aman, Bok Joo keluar. Tetapi hape Jae Yi ketinggalan, jadi Jae Yi kembali
ke kampus. Then, Bok Joo akhirnya ketahuan. Bok Joo pun mengaku bahwa ia
berbohong selama ini. Kepada kakaknya, Joon Hyung menjelaskan kalau Bok Joo
menyukai seseorang, itu sebabnya ia ke klinik, tapi tidak bilang siapa yang
disukai Bok Joo. Jae Yi dan Ah Young malah mengira Bok Joo menyukai Joon Hyung,
berniat menjodohkan mereka.
Tae Kwon mengajak Joon Hyung ketemuan dengan cewek-cewek
dari universitas lain, kencan buta. Tapi sebenarnya Joon Hyung tidak tertarik.
Kebetulan ia dapat telpon dari Bok Joo, ia pun pergi bersenang-senang dengan
Bok Joo. Mereka minum soju, hingga Bok Joo mabuk. Joon Hyung tidak kuat
menggendong Bok Joo yang berbadan besar, akhirnya mereka istirahat sebentar di
bawah pohon. Bok Joo kedinginan, bukannya memberikan jaket seperti layaknya
pria gentle, Joon Hyung menyelimuti Bok Joo dengan koran hahaha… Lalu Joon Hyung
ketiduran, hampir mencium Bok Joo. Untungnya ia sadar, lalu mendapat ide saat
melihat mini market. Ia menaruh Bok Joo di dalam troli dan mendorongnya sampai
ke rumah. Paman yang menggendong Bok Joo ke kamar dengan susah payah. Lalu saat
Bok Joo meracau, “Bertanggung jawablah, Jung Joon Hyung!” Ayah dan paman
langsung berpikir yang tidak-tidak dan menginterogasi Joon Hyung. Joon Hyung
bersumpah tidak melakukan hal apapun yang mengharuskannya bertanggung jawab.
Eh, ayah malah marah, karena menganggap Joon Hyung tidak tertarik pada anaknya.
Paman menasehati Ayah, karena Ayah jadi seperti psycho.
Joon Hyung mengajak Bok Joo jalan ke pantai. Ia bertanya
kenapa Bok Joo tidak suka orang yang disukainya tahu bahwa ia atlet angkat
besi? Bok Joo bilang ia bukannya malu menjadi atlet, tetapi semua atlet angkat
besi wanita akan malu bila cowok yang mereka suka melihat otot dan lemak yang
menyembul saat mereka mengangkat besi. Pada saat itu adalah saat-saat mereka
yang paling jelek. Joon Hyung tidak setuju akan hal itu, suatu saat pasti akan
ada lelaki yang mau menerima apa-adanya, bukan hanya fisik semata. Kemudian Bok
Joo menanyakan kehidupan Joon Hyung. Joon Hyung pun menceritakan tentang
keluarganya juga penyakit mentalnya. Bok Joo merasa kasihan, tapi Joon Hyung tidak
suka dikasihani, karena dia tumbuh menjadi anak yang bahagia, bukannya kurang
kasih sayang. Karena keluarga pamannyalah dia menjadi anak yang ceria.
Ketika pertandingan angkat besi dimulai, Jae Yi datang. Bok
Joo terkejut melihat Jae Yi. Meski Bok Joo juara 1, tetapi ia malah sedih dan
menangis. Joon Hyung melihat hal itu dan menjadi emosi, apalagi melihat Jae Yi
sedang berjalan menuju belakang panggung untuk menemui Bok Joo. Joon Hyung
memarahi kakaknya habis-habisan dan akhirnya bilang bahwa selama ini Bok Joo
menyukai Jae Yi. Jae Yi merasa bersalah, suatu kali menelpon Bok Joo untuk
ketemuan. Dia meminta maaf karena perlakuan baiknya selama ini membuat Bok Joo
salah paham. Bok Joo berbohong bahwa ia hanya suka sesaat kepada Jae Yi,
seperti dia ngefans sama artis. Bok Joo memarahi Joon Hyung, Joon Hyung pun
balas marah. Menurutnya, Bok Joo malu sebagai atlet angkat besi. Sebagai sesama
atlet, Joon Hyung merasa kesal. Lalu ia menemui kakaknya dan marah-marah lagi.
Ia menganggap kepribadian kakaknya aneh, karena terlalu baik. Kakak juga tidak
pernah memarahinya saat ia merusak mainan kakaknya. Ia pun berpikir, “Oh, apa
ini karena aku bukan adik kandung?” Tetapi besoknya kakak beradik itu pun
berbaikan.
Coach Choi dikeluarkan dari kampus karena mengambil uang
operasional untuk keperluan pribadi, padahal ia mengambilnya untuk membayar
Woon Gi, ketua tim angkat besi, yang ditangkap polisi karena memukul sopir
taksi yang menghina istrinya. Bok Joo menjadi sangat sedih. Ia jadi kehilangan
semangat untuk melanjutkan study, akhirnya ia memutuskan untuk cuti kuliah.
Ayah pun membiarkannya. Bok Joo merencanakan berbagai hal. Pertama ia akan
belajar di perpus, tapi baru aja buka buku, sudah jatuh tertidur. Kedua, ia
ingin les piano. Karena biayanya mahal, ia pun part time di sebuah gudang
distribusi, menjadi kuli angkut. Ketiga, ia ingin berkencan dan merencanakan
kencannya secara terperinci.
Sementara itu Joon Hyung baru sadar bahwa ia menyukai Bok
Joo. Setelah tahu Bok Joo cuti kuliah, ia menyuruh Bok Joo untuk selalu
menghubunginya. Dan saat tahu Bok Joo kerja part time, ia pun pergi ke tempat
kerja Bok Joo, melihat Bok Joo begitu akrab dengan salah satu pekerja (Ji Soo –
Wang Jung SH Ryeo!). Pekerja itu mengajak Bok Joo makan udon, ia juga mengajak
Joon Hyung turut serta. Tapi Joon Hyung menolak dengan sangat dingin. Akhirnya
Bok Joo pun tidak jadi ikut pekerja itu dan pulang bersama Joon Hyung. Mereka
singgah makan di minimarket. Bok Joo menjelaskan alasannya kerja part time
untuk belajar piano. Bukannya cello, sebenarnya Bok Joo ingin bisa main piano
sejak kecil. Ia berjanji kalau sudah mahir, ia akan memainkan piano pada
pernikahan Joon Hyung. “Tidak, terima kasih. Kau akan mengacaukan pernikahanku.
Sebaliknya, daripada memainkan piano, kenapa tidak berdiri saja di sampingku?”
kata Joon Hyung. Bok Joo berkata, “Memangnya aku istrimu?”
Karena besoknya Bok Joo kerja laki dengan pekerja lelaki
itu, Joon Hyung pun tak tenang dan akhirnya datang lagi ke tempat kerja. Ia
membantu Bok Joo agar cepat selesai. Saat mendorong troli barang, Bok Joo
melarang Joon Hyung sering datang, karena mereka jadi bahan gosip, semua
mengira Joon Hyung adalah pacarnya. Tiba-tiba Joon Hyung mengungkapkan
perasaannya bahwa ia menyukai Bok Joo. Ia mendorong troli itu, menghampiri Bok
Joo, lalu menciumnya.
Sementara itu Tae Kwon terkunci dari luar jendela. Kemudian
ia masuk melalui jendela laundry. Di sana ada Seon Ok yang habis menelpon
ibunya. Saat mereka mau pergi, tiba-tiba terdengar suara Nan Hee. Mereka pun
sembunyi, kemudian saling menatap dengan jantung berdebar. Tiba-tiba Nan Hee
berteriak karena melihat hantu. Di tempat lain, Joon Hyung dan Bok Joo jadi
canggung. Bok Joo bingung, mengapa Joon Hyung bisa menyukainya dari sekian
banyak cewek yang jauh lebih cantik dan seksi? Joon Hyung berkata tidak ada
alasan untuk menyukai seseorang, lagipula ia baru sadar kalau sudah menyukai
Bok Joo sejak kecil, itu artinya Bok Joo adalah cinta pertamanya. Ia tidak
menyuruh Bok Joo menjawab sekarang, ia juga tidak mau ditolak dan ingin
diberikan kesempatan untuk mencoba berkencan 3 bulan saja. Saat mengantar
pulang, tanpa sadar dompet Bok Joo jatuh. Joon Hyung mengambilnya, sampai di
asrama ia membuka dompet itu dan menemukan kertas berisi rencana Bok Joo,
termasuk kencan impiannya. Joon Hyung bagai dapat durian runtuh.
Nan Hee yang ketakutan meminta Bok Joo menginap di asrama.
Tengah malam Bok Joo memergoki Si Ho yang makan di depan kulkas belepotan dan
tanpa alas kaki. Ternyata dia berjalan sambil tidur karena minum obat tidur
tanpa dosis yang tepat. Bok Joo menanyakan mengapa Si Ho seperti itu, tapi Si
Ho melarang Bok Joo ikut campur. Sebelum pulang, Bok Joo sempat bertemu Joon
Hyung dan hendak menanyakan tentang Si Ho, tetapi tidak jadi mengingat Si Ho
tidak ingin dicampuri urusannya. Diam-diam Joon Hyung mengembalikan dompet Bok
Joo.
Hari libur tiba, Joon Hyung mengajak Bok Joo ke taman
bermain. Dikiranya bisa pergi berdua, tapi Bok Joo malah mengajak Seon Ok dan
Nan Hee. Lebih parah lagi ternyata Nan Hee juga mengajak Tae Kwon. Kencan
berdua pun gagal. Untungnya saat Bok Joo ingin naik Mad Swing, tapi teman yang
lain tak mau. Joon Hyung pun mau ikut Bok Joo padahal dia sebenarnya takut.
Akhirnya mereka pun berpisah. Setengah mati Joon Hyung menahan ketakutannya.
Setelah main, ia membelikan soda dan segelas berdua dengan Bok Joo seperti yang
Bok Joo inginkan. Setelah itu mereka melihat kembang api. Diam-diam Joon Hyung
memasukkan tangan Bok Joo ke sakunya. Bok Joo jadi canggung, menarik tangannya
dan bergabung dengan teman lainnya. Tiba-tiba Joon Hyung memasukkan tangannya
ke saku Bok Joo. Jantung Bok Joo berdebar keras.
Setelah liburan usai, Seon Ok tidak kembali ke kampus. Bok
Joo mencarinya ke motel usaha ortu Seon Ok. Rupanya keluarga Seon Ok tidak
punya uang untuk biaya sekolah Seon Ok, menyuruh Seon Ok berhenti dan bekerja
di motel, padahal Seon Ok sangat mencintai dunia angkat besi. Saat itu Bok Joo
pun sadar, ada orang lain yang ingin terus sekolah, tapi tidak mampu, sedangkan
dirinya mampu malah tidak mau sekolah. Lalu saat pulang dari rumah Seon Ok, ia
dapat kabar kalau ayahnya masuk RS. Cuci darah sudah tidak mempan lagi, Ayah
harus dapat ginjal baru. Joon Hyung mengantar Bok Joo ke RS, padahal waktu itu
harusnya ia memberikan buket Bunga seperti yang diinginkan Bok Joo. Saat Bok
Joo pulang, ia menemukan berbagai asuransi ayahnya yang semua atas nama Bok
Joo, padahal dengan semua itu, ayah harusnya bisa membeli motor baru. Ia
menelpon ayahnya dan mereka sama-sama menangis.
Esok paginya, saat Prof Yoon datang ke tempat latihan, di
sana sudah ada Bok Joo yang bersih-bersih ruangan. Bok Joo kembali ke kampus.
Kemudian Bok Joo ketemuan dengan Joon Hyung. Ia pun mengakui bahwa ia juga
menyukai Joon Hyung, karena Joon Hyung selalu ada di pikirannya, bahkan saat ia
kembali ke kampus, yang dipikirkannya pertama adalah memberitahu Joon Hyung.
Mereka pun resmi berpacaran. Tetapi mereka pacaran diam-diam, Bok Joo belum
berani mengakui hal ini pada keluarga dan teman-temannya, mengingat kehebohan
yang ia lakukan beberapa waktu lalu saat menyukai Jae Yi.
Suatu hari Si Ho over dosis minum obat tidur dan Bok Joo
yang menemukannya, ia begitu ketakutan dan merasa bersalah karena Si Ho adalah
teman sekamarnya. Joon Hyung menjenguk Si Ho. Ia pun menawarkan Si Ho untuk
datang ke psikolog yang membantunya. Kini diantara mereka sudah tidak ada
apa-apa lagi. Kemudian Bok Joo datang membawa bunga. Ternyata Si Ho alergi
bunga. Bok Joo pun cemburu melihat perlakuan Joon Hyung kepada Si Ho, padahal
sebelumnya Bok Joo pernah bilang ia tidak suka cowok yang cemburuan saat Joon
Hyung marah karena Bok Joo masih memakai jepit rambut yang ia beli dulu waktu
pedekate sama Jae Yi, eh malah dia sendiri yang cemburuan. Joon Hyung tidak
mengerti kenapa Bok Joo marah-marah, ia pun curhat sama kakaknya.
Tim angkat besi melakukan protes karena Coach Choi resmi
dipecat. Belum lagi Prof Yoon juga keluar. Mereka protes dengan mogok makan di
depan kantor rektor pada hari bersalju. Joon Hyung mencemaskan Bok Joo, apalagi
salju mulai turun. Ia memberikan jaket dan syal kepada Bok Joo. Teman-teman
merasa iri karena Bok Joo punya sahabat sebaik (dan setampan) itu. Mereka
hampir saja menyerah, hingga akhirnya mereka tahu bahwa pengganti coach adalah
hasil nepotisme pihak rektor, orang yang sama sekali tidak tahu soal angkat
besi. Mereka melanjutkan protes sambil keliling kampus. Seon Ok juga sudah
kembali ke kampus. Akhirnya rektor pun membatalkan pemecatan itu, hanya
menghukum coach Choi dengan pemotongan gaji.
Setelah itu mereka makan-makan di Bok Chicken. Mereka
menyuruh Coach Choi dan Prof. Yoon love shot level 2. Tiba-tiba paman
menginterupsi dan mengumumkan bahwa ia dan coach Choi berpacaran. Sebelumnya
saat Coach Choi dipecat itu, ia sempat mabuk-mabukan dan mencium paman ketika
paman mengungkapkan perasaannya, sejak itulah paman menganggap mereka sudah
resmi pacaran, padahal sebenarnya Coach Choi menyukai Prof Yoon. Sambil
beres-beres, Seon Ok dan Nan Hee ngobrol bahwa paman Bok Joo sangat keren saat
pengumumannya tadi. Lalu ayah menginterupsi dan melarang mereka untuk pacaran,
fokus latihan saja. Bok Joo hanya terdiam, karena ia lagi pacaran sekarang.
Pulang ke asrama, Bok Joo pura-pura bilang capek dan mau
tidur, tapi dia ketemuan dengan Joon Hyung. Akhirnya mereka pun berbaikan
setelah Bok Joo menjelaskan duduk perkaranya. Waktu makan bareng, Joon Hyung
pegang-pegangan dengan Bok Joo. Saat itu sumpit Nan Hee jatuh. Tiba-tiba Bok
Joo mendorong Joon Hyung sampai jatuh. Sementara ini mereka masih merahasiakan
hubungan mereka. Sebenarnya Joon Hyung tidak ingin pacaran diam-diam, tapi Bok
Joo masih merasa tidak enak dengan teman-temannya. Suatu hari Bok Joo dimasker
oleh Nan Hee, tapi ia lupa melepaskan masker sampai ketiduran, akhirnya
hidungnya berjerawat. Ia pakai masker karena malu kalau Joon Hyung melihat
jerawatnya. Joon Hyung mengira pacarnya sakit, bela-belain ngambil obat dari
apotik Bibi. Karena Bok Joo tidak mau turun dari kamar, Joon Hyung pun masuk
lewat jendela dan jerawat Bok Joo pun ketahuan. Saat mereka berduaan di kamar,
tiba-tiba Seon Ok dan Nan Hee datang bawa pizza. Joon Hyung pun sembunyi di
bawah ranjang, lalu merangkang masuk ke dalam lemari. Lalu Si Ho datang dan
membuka lemari. Ia terkejut, Joon Hyung memohon dengan bahasa isyarat. Si Ho
hanya tersenyum dan bilang ke teman-teman Bok Joo bahwa ia lelah dan ingin istirahat.
Si Ho, Bok Joo dan Joon Hyung minum-minum di atap. Si Ho hanya minum sedikit
karena besok akan pertandingan. Bok Joo janji akan menonton. Joon Hyung
sebenarnya canggung dengan kedekatan mereka. “Kalau tidak ada kau, tentu kami
sudah menjadi sahabat baik,” kata Bok Joo. Besoknya mereka nonton pertandingan
Si Ho. Di tengah pertandingan, Si Ho memutuskan untuk berhenti menjadi pesenam,
dia lelah dengan semua yang telah terjadi pada dirinya akhir-akhir ini. Dia pun
pensiun dini.
Suatu hari, Joon Hyung diajak Tae Kwon ketemuan dengan cewek
yang kencan buta dengan mereka dulu karena salah satunya menyukai Joon
Hyung. Salah satu junior Bok Joo melihat
hal itu dan menceritakannya pada Bok Joo. Bok Joo pun mulai naik darah. Ia
mengajak Seon Ok dan Nan Hee ke café dan berhasil menemukan mereka. Mereka
duduk tak jauh dari Joon Hyung. Bok Joo mengirimkan sms bahwa Joon Hyung harus
segera pergi dari situ, kalau tidak, ia akan mati. Joon Hyung ketakutan dan
mengajak Tae Kwon pergi, tapi Tae Kwon tidak mau, cewek itu malah pegang-pegang
Joon Hyung. Akhirnya Bok Joo mendatangi mereka dan bilang bahwa ia adalah pacar
Joon Hyung. Semua pun kaget.
Teman-teman menginterogasi pasangan kekasih itu. Mereka
berkata akan memaafkan asal Joon Hyung mentraktir mereka makan daging. Mereka
makan sangat banyak, menghabiskan uang jajan Joon Hyung, lalu dilanjutkan
dengan karoke. Pulangnya, masing-masing diinterogasi lagi. Seon Ok dan Nan Hee
menanyakan detil kronologis bagaimana mereka bisa pacaran, sudah sampai di mana
dan apakah sudah ciuman. Mereka jadi iri dan tertawa bersama. Sementara itu Tae
Kwon malah mengomel seperti ibu-ibu yang mengomeli anak gadisnya saat ketahuan
pacaran. Menurut Tae Kwon, Bok Joo memang baik tapi ngga cocok buat jadi pacar,
karena kurang cantik untuk Joon Hyung yang tampan. Tapi Joon Hyung malah
menganggap badan Bok Joo yang besar itu seksi. Kini mereka sudah bisa pacaran
dengan bebas.
Ibu Joon Hyung yang menghilang lama, kini muncul kembali.
Pertama-tama ia datang ke apotik Paman dan Bibi, lalu ia ke kampus mencari Joon
Hyung. Ia bertemu Bok Joo, dan Bok Joo mengantarnya ke jurusan renang. Akhirnya
mereka pun bertemu. Joon Hyung, Ibu kandung dan keluarga Paman makan bersama.
Lalu Joon Hyung mengantar ibu pulang. Joon Hyung diberikan sepasang sepatu, meskipun
kekecilan, Joon Hyung tetap akan memakainya. Ibu sempat menggandeng tangan Joon
Hyung dan mengajak makan siang bersama besok karena ibu akan memasak. Joon
Hyung sangat senang, menceritakannya kepada Bok Joo. Besoknya, sebelum bertemu
ibu, ibu titip diambilkan album masa kecil Joon Hyung, jadi ia pulang dulu ke
rumah. Dan ia mendengar hal yang tidak seharusnya ia dengar, bahwa ibu
sebenarnya pulang ke Korea untuk meminjam uang karena anak bungsunya sakit.
Joon Hyung jadi kecewa, karena ia pikir ibunya datang untuk dirinya. Ia marah
kepada keluarga Paman dan merasa malu. Joon Hyung mengungkapkan bahwa selama
ini ia tahu kartu pos itu bukan dari ibu, tapi dari bibi. Ia tidak suka
dikasihani seperti ini. Ia mengucapkan kata-kata kasar sampai Bibi menamparnya.
Joon Hyung pun pergi dari rumah.
Bok Joo berhasil masuk ke Taeryung. Ia juga akan
diwawancara. Tetapi kemudian ia mendapat kabar bahwa Joon Hyung kabur dari
rumah. Ia pun jadi cemas. Di tengah-tengah wawancara, ia pamit pergi mencari
Joon Hyung. Ia pun tahu permasalahan Joon Hyung dari Jae Yi. Joon Hyung
ternyata ada di pantai. Kakinya terluka karena sepatu yang kekecilan. Ia
membuang sepatunya dan pergi. Bok Joo ke pantai tetapi Joon Hyung sudah tidak
ada. Malamnya Bok Joo coba-coba ke tempat latihan renang dan ternyata Joon
Hyung sedang mengambang di sana. Dikiranya Joon Hyung sudah mati, ternyata ia
hanya tidur di tengah kolam renang. Joon Hyung curhat pada Bok Joo sambil
menangis. Setelah itu ia pun sudah lebih tenang. Tapi Joon Hyung tidak bisa pulang
karena tidak pakai sepatu. Bok Joo sampai menggendongnya di belakang, Joon
Hyung memakai sepatu dari kresek. Bok Joo akhirnya meminjamkan sepatu salah
satu sunbae.
Besoknya ibu akan berangkat. Joon Hyung datang untuk
mengantarnya pergi. Ia ingin melihat foto adiknya, lalu ia juga memperlihatkan
foto Bok Joo dan diperkenalkan sebagai pacarnya. Dalam perjalanan pulang,
banyak cewek memperhatikan Joon Hyung yang tampan. Bok Joo jadi cemburu dan
cemas kalau ia pergi, itdak ada yang bisa menjaga Joon Hyung dari tatapan
cewek-cewek. Joon Hyung pun heran dengan kata-kata Bok Joo. Akhirnya Bok Joo
bilang bahwa ia akan ke Taeryung, ia takut Joon Hyung sedih dengan perpisahan
mereka. Tetapi Joon Hyung malah senang. Sebagai atlet, adalah hal yang sangat
membanggakan bisa pergi ke Taeryung, itu artinya selangkah lagi menjadi tim
nasional. Ia juga akan berusaha untuk masuk Taeryung bersama Bok Joo. Sebentar
lagi ada pertandingan. Masalah startnya sudah sembuh sejak dia pacaran dengan
Bok Joo.
Sayangnya Joon Hyung meraih juara 2 sehingga ia belum bisa
masuk Taeryung. Bok Joo pun sedih, tetapi Joon Hyung menyemangatinya bahwa
tahun depan ia pasti masuk Taeryung. Sebelum keberangkatannya, Nan Hee
menyuruhnya ke tempat latihan untuk mengambilkan sesuatu. Ia dan Joon Hyung ke
sana, ruangannya gelap, Joon Hyung merasa ini sebuah kesempatan untuk
bermesraan. Tiba-tiba lampu menyala dan semua teman juga coach memberi kejutan.
Tetapi malah mereka yang terkejut melihat Joon Hyung dan Bok Joo bermesraan.
Ternyata tim angkat besi membuat syukuran kecil-kecilan. Joon Hyung juga ikut
pesta dan memperkenalkan diri.
Pada hari keberangkatan, Bok Joo tidak ingin diantar. Ia
pergi sendirian. Sementara itu sebenarnya ayah mendapatkan donor ginjal dan
akan dioperasi, tapi ia tak mau memberitahu Bok Joo karena takut Bok Joo jadi
tidak fokus. Setelah Bok Joo pergi, ayah baru ke RS bersama paman. Sekian bulan
kemudian, Joon Hyung datang ke Bok Chicken, tapi ditutup. Ia pun menelpon paman
dan tahu bahwa ayah akan dioperasi. Ia menjenguk ayah. Ayah melarang Joon Hyung
memberitahu Bok Joo. Karena inilah Joon Hyung jadi sering bohong dan sulit
dihubungi. Senior Bok Joo memanas-manasi bahwa Joon Hyung pasti punya cewe
lain.
Suatu hari Bok Joo menelpon Seon Ok dan Nan Hee, menanyakan
kabar. Mereka bertanya kenapa Bok Joo tidak telpon-telponan sama Joon Hyung
saja? Bok Joo pun bilang kalo Joon Hyung lagi latihan. Saat itulah mereka sadar
kalo Joon Hyung bohong karena tidak ada latihan tambahan di jurusan renang.
Mereka menginterogasi Tae Kwon, tapi ia tidak tahu apa-apa. Mereka pun akhirnya
mengikuti Joon Hyung dan menemukan fakta tentang ayah. Mereka juga disuruh
menjaga rahasia.
Suatu hari Bok Joo cedera punggung dan disuruh pergi ke
sebuah klinik juga diberi libur oleh pelatihnya. Ia pun akan pulang ke rumah
dan mengabari paman. Segera paman menelpon teman2 Bok Joo, tapi ternyata mereka
lagi nonton di bioskop. Untung ada Joon Hyung yang akhirnya mengalihkan
perhatian Bok Joo, mengajak Bok Joo makan di restoran lain. Tapi mereka malah
makan di restoran ayam, padahal Bok Joo kan punya restoran ayam sendiri. Bok
Joo jadi curiga, belum lagi Joon Hyung menerima telpon dari paman yang lagi OTW
sama ayah. Bok Joo pun marah mengira Joon Hyung selingkuh, lalu pergi. Untung
saja paman dan ayah sudah sampai di rumah.
Malamnya Joon Hyung menunggu Bok Joo di depan rumah sambil
menelpon, tapi Bok Joo tidak mau mengangkat. Joon Hyung ingin masuk, tiba-tiba
pintu terbuka dan ayah muncul. Mereka pun bicara berdua. Ayah bertanya
memangnya Joon Hyung berbuat apa sampai Bok Joo marah? Joon Hyung berkata bukan
masalah yang serius. Ayah pun bertanya-tanya tentang keluarga Joon Hyung. Ayah
mulai menyukai Joon Hyung. Besoknya Bok Joo kembali ke Taeryung dan ayah pun
kembali ke RS. Tapi Bok Joo pulang lagi karena charge hape ketinggalan dan ia
pun tahu bahwa ayah di RS. Ia berjanji pada ayah akan fokus latihan sementara
ayah fokus pada operasi. Pulang ke Taeryung diantarkan oleh Joon Hyung. Mereka
sudah baikan dari kesalahpahaman. Bok Joo berjanji akan selalu percaya pada Joon
Hyung.
Pada hari operasi bertepatan dengan pertandingan angkat
besi. Operasi ayah sukses, ditunggui oleh Joon Hyung dan paman. Setelah itu
mereka nonton pertandingan lewat hape Joon Hyung. Bok Joo berhasil meraih
medali emas. Ayah setengah sadar dan tersenyum bangga. Pulang dari
pertandingan, di tengah paparazzi, Bok Joo berlari ke pelukan Joon Hyung.
2 tahun kemudian, Joon Hyung dan Bok Joo sudah jadi atlet
nasional. Mereka pun diwisuda. Prof Yoon dan Coach Choi berpacaran, mereka
bahkan punya cincin couple. Paman merelakan Coach Choi dan akhirnya berpacaran
dengan gadis pekerja supermarket yang genit. Keluarga Bok Joo dan Joon Hyung
bertemu dan saling memuji. Sementara itu Jae Yi dan Ah Young sudah bertunangan.
Lalu Tae Kwon, Seon Ok dan Nan Hee datang untuk foto bersama. Tae Kwon sekarang
lagi wamil dan lagi cuti khusus untuk wisuda. Setelah itu Joon Hyung dan Bok
Joo jalan bersama mengelilingi kampus yang penuh kenangan.
“Bok Joo-ya, kalau kali ini aku memenangkan medali emas,
maukah kau menikah denganku?” Joon Hyung melamar Bok Joo.
Bok Joo mengulum senyum bahagia, namun ia berkata akan
memikirkannya, oleh karena itu Joon Hyung harus lari dan berlatih keras. Mereka
pun berkejar-kejaran.
Semua orang
menghabiskan masa muda mereka. Itu adalah waktu yang lebih indah, karena kami
semua masih kekanakan, dan itu adalah waktu yang bersinar terang. Kami tidak
takut karena kami tidak akan kehilangan apapun dan hati kami berdebar karena
kami memiliki segalanya. Masa muda 24 tahun. Aku masih belum lengkap, tapi aku
sudah lebih dari sempurna.
Ini adalah drama romcom favoriteku, kuulang2 nggak pernah bosan, selalu bikin ngakak. bahkan aku sampai hafal dialog dan adegannya. Ini drama yang sarat makna untuk menggapai cita-cita, pantang menyerah
No comments:
Post a Comment